Senin, 12 September 2011

SKRIPSI


PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS VIII.7 SMP NEGERI 2 PAREPARE





SKRIPSI














Oleh:




SAPPE RAUF                                                                                                                                                                                                                                            207 120 132






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
(UMPAR)
2011
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS VIII.7 SMP NEGERI 2 PAREPARE




SKRIPSI



Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR)



Oleh:
SAPPE RAUF
207 120 132







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
(UMPAR)
2011


MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Hadapilah segalanya dengan senyum yang terindah
Kesabaran adalah kesetiaanku, kejujuranmu adalah kunci
Kepercayaanku, dan keikhlasan adalah kunci keimananku
Kemarin adalah pengalamanku, hari ini adalah perjuanganku dan
Hari esok adalah impianku, mamfaatkanlah waktu sebaik mungkin,
Jadikanlah setiap detik penuh makna bagimu


Karya ini kupersembahkan :

Untuk orang-orang yang membantu dan menyertai perjuanganku
Sebagai perwujudan cinta dan baktiku
Terkhusus Ayahanda dan Ibunda beserta saudara-saudaraku yang
Senantiasa menyejukkan hatiku dengan
Butir-butir kasih sayangnya


Thanks For All















ABSTRAK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI MISSOURI MATHEMATIC PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS VIII.7 SMP NEGERI 2 PAREPARE

Nama                          : Sappe Rauf
Nim                             : 207 120 132
Program Studi           : Pendidikan Matematika
Fakultas                     : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Nama Institusi           : Universitas Muhammadiyah Parepare
Pembimbing I            : Dra. Hastuty, M.Si
Pembimbing II           : Dra. Nurhaeda. P, M.Pd

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bangun ruang melalui Missouri Mathematic Project (MMP). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 2 Parepare tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 41 orang (20 laki-laki, dan 21 prempuan).
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing tiga kali pertemuan proses pembelajaran dan satu kali pertemuan dilakukan tes hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar diambil dengan memberi tes pada akhir setiap siklus, sedangkan data tentang aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi pada saat proses pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan selama dua siklus, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bangun ruang siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 2 Parepare mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Kesimpulan tersebut diperoleh dari: (1) Meningkatnya rata-rata hasil belajar matematika siswa dari siklus I sebesar 57,50 ke siklus II sebesar 81,17, (2) Meningkatnya ketuntasan belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II yaitu dari 23 orang siswa atau (56,1%)  meningkat menjadi 39 orang siswa atau (95,1%), (3) Rata-rata hasil observasi aktivitas siswa yang sesuai pembelajaran tiap kali pertemuan pada siklus I adalah 57,71% sedangkan pada siklus II mencapai ini 64,11%, berarti hasil observasi aktivitas siswa yang sesuai pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 6,4% .



KATA PENGANTAR

           
 Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala  limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Melalui Missouri Mathematic Project (MMP) Pada Siswa Kelas VIII.7 SMP  Negeri 2 Parepare” dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
            Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam upaya memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, olehnya itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Abd. Rauf dan Samsia, kedua orang tua penulis serta  adik  tercinta atas doa, motivasi, dan cinta kasihnya kepada penulis.
2.      Bapak Drs. Syarifuddin Yusuf, M. Si. Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare.
3.      Bapak Drs. Muhammad Nasir S, M. Pd. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Parepare
4.      Ibu Dra. Marwati Abd. Malik, M. Pd. Ketua Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Parepare
5.      Ibu Sriyantin Mustafa, S.Pd, M.Pd. Sekretaris Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Parepare
6.     
vi
Ibu Dra. Hastuty Musa, M.Si. Dosen pembimbing I yang penuh dedikasi telah mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7.      Bapak Dra. Nurhaeda. P, M. Pd. Dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8.      Dosen pengajar UMPAR khususnya pada Program Studi Pendidikan Matematika atas segala bimbingan, motivasi dan bekal ilmu kepada penulis.
9.      Bapak Drs. Djamaluddin, M. Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Parepare yang telah mengizinkan  kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
10.  Ibu Sriyanti Mustafa, S.Pd, M.Pd dan Ibu Rasmi Rita Paja, S. Pd, yang telah menjadi validator dan mengarahkan penulis dalam penyusunan instrumen dalam penelitian ini.  
11.  Seluruh siswa kelas VIII7 SMP Negeri 2 Parepare sebagai subjek dalam penelitian dari penulis.
12.  Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu demi satu.
       Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf bilamana dalam penyusunan skripsi ini  terdapat kekeliruan dan kesalahan.
Terima kasih, semoga segala aktivitas dan kebaikan kita mendapat rahmat dari Allah SWT dan bernilai  ibadah disisinya. Amin.
         Parepare,                2011
Penyusun
                                                                                   


vii
 
DAFTAR ISI

                                                                                                               Halaman

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………..
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..
PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………………….
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………….
ABSTRAK …………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..
BAB I     PENDAHULUAN …………………………………………………..
A.    Latar Belakang ……………………………………………………..
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………….
C.     Tujuan Penelitian …………………………………………………..
D.    Manfaat Penelitian …………………………………………………
BAB II   KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ……………
A.    Tinjauan Pustaka .………………………………………………….
B.     Kerangka Berpikir ………………………………………………….
C.     Hipotesis ……………………………………………………………
BAB III  METODE PENELITIAN .…………………………………………...
A.    Jenis Penelitian ……………………………………………………..
B.    
viii
Subjek Penelitian …………………………………………………..
C.     Faktor yang diselidiki..…………………………………………….
D.    Instrumen Penelitian ………………………………………………
E.     Prosedur Penelitian ……………………………………………….
F.      Teknik Pengumpulan Data …………………………………………
G.    Teknik Analisis Data .………………………………………………
H.    Indikator Keberhasilan ……………………………………………..
BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………..…
A.    Hasil Penelitian …………………………………………………….
B.     Refleksi ………...…………………………………………………..
C.     Pembahasan ………………………………………………………...
BAB V    KESIMPULAN DAN SARAN ……………………...……………….
A.    Kesimpulan ………………………………………………………...
B.     Saran-Saran ………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. .
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………….
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………….……
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
1
1
3
3
4
6
6
13
14
15
15
15
15
15
16
19
20
21
22
22
30
32
34
34
34
36
37
167
ix

DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                         Halaman
    
2.1          Langkah-langkah pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)...  11
4.1          Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I...................... 22
4.2              Distribusi Frekuensi dan Persentase Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I ………………………………………………………………..................... 23

4.3              Disrtribusi Frekuensi Ketuntasa Belajar Siswa Pada Siklus I……........ ..... 24

4.4              Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II ………. .     25
4.5              Distribusi Frekuensi dan Persentase hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II                      25

4.6              Distribusi Frekuensi Ketuntasan  Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II…………………………………….......................................................... 26

4.7                   Data hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siskus I dan II…………………………………………………...................................... 27

4.8                   Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I dan II (%)………………………………………….................................................... 28

4.9                   Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas Pada Siklus I dan Siklus II…….                  39

                           


x

DAFTAR  LAMPIRAN


Lampiran                                                                                                     Halaman

A     Instrumen Penelitian …………………………………………….      38
B     Data Hasil Penelitian …………………………………………….      116
C     Data Hasil Observasi Siswa ………………………………………    130
D     Lembar jawaban Tes Hasil Belajar……………………………….     137  
E      Lembar Validasi Instrumen ………………………………………    144
F      Surat-surat Penelitian…………………………………………….     161








xi

 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Matematika adalah pengetahuan dasar yang diperlukan oleh peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya demi menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Matematika juga sarana berpikir ilmiah yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis dan kritis dalam diri peserta didik. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari tidak pernah lepas dari penggunaan matematika itu sendiri, sekalipun dalam bentuk yang paling sederhana. Keberadaan matematika juga telah membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi dan lain-lain.
Mengingat pentingnya peranan matematika maka dalam proses pembelajarannya perlu lebih diarahkan kepencapaian tujuan pendidikan matematika itu sendiri yang pada akhirnya mengarah kepencapaian tujuan pendidikan nasional. Demi tercapainya tujuan tersebut kita perlu mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah termasuk di dalamnya menggunakan model, pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran matematika yang akan disajikan.
1
Masalah yang banyak dihadapi dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika adalah pada umumnya hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, hal ini dikarenakan kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika sehingga tidak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa matematika adalah ilmu yang sulit dan tidak menarik. Dalam belajar matematika, siswa sangat sulit memahami konsep, cepat melupakan apa yang telah diajarkan dan tidak mampu mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari, sehingga mereka tidak termotivasi dalam belajar yang akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut. Untuk mencapai tingkat keberhasilan siswa dalam belajar matematika, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi dan bahan yang diberikan kepada siswa, karena suatu pembelajaran akan efektif jika metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa.
2
Sebagai tenaga pendidik, di samping menguasai metode pembelajarannya juga harus menguasai teknik mengajar, mengajarkan konsep matematika, cara membangkitkan motivasi belajar siswa, cara menggunakan alat bantu dan teknik mengevaluasi seberapa jauh proses pembelajaran dalam kelas telah tercapai. Oleh karena itu para pendidik matematika perlu memahami dan mengembangkan berbagai metode, keterampilan dan strategi dalam mengajarkan matematika. Tujuannya agar dapat menyusun program pengajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa supaya mereka belajar dengan antusias.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 2 Parepare khususnya pada siswa kelas VIII7 ditemukan bahwa hasil ulangan harian matematika siswa rata-rata masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 65, dimana pada mid semester jumlah siswa yang tuntas 22 orang atau 53,66% dari 41 orang. Hal ini disebabkan karena aktifitas belajar siswa yang sangat kurang sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika yang pada akhirnya rendahnya hasil belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dianggap penulis dapat memotivasi siswa dalam peran aktif mengikuti proses belajar mengajar adalah model pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) yaitu salah satu model yang terstruktur dengan pengembangan ide dan peluasan konsep matematika. Model pembelajaran ini memuat hal-hal yang dapat mengefektifkan waktu siswa dalam belajar yaitu review tentang materi sebelumnya, perkembangan ide baru sebagai perluasan konsep matematika terdahulu, pemberian latihan control, pemberian tugas mandiri kepada siswa, dan pemberian tugas rumah sehingga waktu yang tersisa dipergunakan dengan seefektif mungkin untuk belajar.
3
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis berusaha merumuskan solusi atas masalah tersebut melalui suatu kajian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Melalui Model Missouri Mathematics project (MMP) Pada Siswa Kelas VIII7  SMP Negeri 2 Parepare”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah model pembelajaran Missouri Mathematics project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar bangun ruang pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 2 Parepare?”
                                                                       
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bangun ruang melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 2 Parepare.
D.   
4
Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya terhadap pembelajaran matematika, dasamping itu juga terdapat peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
1.        Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, terutama pada peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam proses belajar metematika.
Meningat pentingnya model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dan perananya yang cukup besar bagi siswa dalam bidang matematika. Selain itu penelitian ini memperkaya proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).
2.        Manfaat Praktis
Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru matematika dan siswa.
a.         Bagi guru matematika, model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat digunakan untuk menyelengarakan pembelajaran yang innovative dan kreatif.
b.        Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan dasar dalam bidang matematika.
c.         Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangkah perbaikan metode pembelajaran matematika.
d.       
5
Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman lansung dalam penerapan pembelaran melalui model pembelajaran Missouri Mathematics project (MMP).























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A.      Kajian Pustaka
1.        Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu relatif lama itu disertai usaha orang tersebut, sehingga orang itu dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Tanpa usaha walaupun terjadi perubahan tingkah laku, bukanlah belajar. Kegiatan dan usaha mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedang perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Dengan demikian belajar akan menyangkut proses belajar dan hasil belajar.
Pengertian belajar menurut Fontana (Suherman, 2001: 8) adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Gagne belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap (episode). Episode tersebut terdiri dari informasi yang menyangkut materi yang akan diajarkan, transformasi berkenaan dengan proses memindahkan materi, dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses yang telah dilakukan dalam pembelajaran dan pengajar.
6
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang disebabkan dari pengalaman dan terjadi secara bertahap, dan untuk mencapai suatu keberhasilan  proses yang  dilakukan yaitu berinteraksi antara guru dan siswa maupun sebaliknya.
7
 
2.        Hakikat Belajar Matematika
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Menurut Kauchak (Iswan, 2010: 4) aliran psikologi kognitif memandang bahwa belajar mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh berbagai informasi, siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut, dan guru bukan mengontrol stimulus, tapi menjadi partner siswa dalam proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang mereka bahas dan kaji bersama.
Menurut Hudoyo (1990: 3) mengemukakan bahwa: matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik dengan pembuktian deduktif.
Matematika selain objeknya yang abstrak dan strukturnya yang berpola deduktif, juga menggunakan bahasa simbolis. Dengan demikian, belajar matematika berarti menggunakan simbol-simbol itu teramat penting atau memahami arti dan ide yang disimbolkan.
Dapat disimpulkan pada hakekatnya belajar matematika adalah keterampilan mengolah bahan pelajaran matematika dengan struktur-struktur menurut urutan logis an sistematis, yang menuntut keaktifan mental untuk memahami hubungan antara konsep-konsep dalam struktur matematika melalui manipulasi simbol-simbol sehingga diperoleh pengetahuan baru. Perolehan pengetahuan sebagai hasil belajar dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk memfungsionalkan matematika, baik secara konseptual maupun secara praktis. Secara konseptual berarti seorang siswa dapat mempelajari matematika lebih lanjut, dan secara praktis berarti siswa dapat menerapkan matematika itu diberbagai bidang keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
8
 
3.        Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang dapat menjadi indikator tentang batas kemampuan, kesanggupan, penguasaan seseorang tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai yang dimiliki seseorang dalam suatu pelajaran dalam kaitannya dengan usaha belajar, hasil belajar ditunjukkan oleh tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa terhadap materi yang diajarkan setelah kegiatan belajar berlangsung dalam suatu kurun waktu tertentu.
Menurut Sumiati (2008: 5) mengungkapkan bahwa hasil belajar meng-akibatkan perubahan tingkah laku karena proses belajar yang terjadi dan pengalaman belajar yang diterima, bukan karena proses kematangan dan bukan juga karena proses kematangan dan bukan juga karena perubahan kondisi fisik. Hasil belajar bersifat relatif menetap, hasil belajar siswa hakekatnya adalah kemampuan-kemampuan / pengalaman baik sifat pengetahuan (kognitif), sikap (ajektif) maupun keterampilan (psikomotorik) yang semuanya diperoleh melalui proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penelitian dan pengukuran. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
9
Menurut Abdurrahman (Ardi, 2010: 10) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Menurut Syarif Dahniar (2008: 7) hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai sikap perubahan tingkah laku yang dimaksud merupakan tujuan pembelajaran matematika dalam arti siswa telah memiliki pengetahuan tentang matematika. Hasil belajar matematika inilah yang dapat diukur dengan memberikan tes hasil belajar.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah tingkat pemahaman atau penguasaan yang diperoleh siswa berupa keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran  matematika dengan menggunakan tes sebagai evaluasi.

4.        Model  Missouri Mathematics project (MMP)
Shinta (2010) Pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ini berpijak pada penelitian Good dan Grouws, Good, Grouws, dan Ebmeimer, dan lebih lanjut Confrey yang memperoleh temuan bahwa guru yang merencanakan dan mengimplementasikan lima langkah pembelajaran matematikanya akan lebih sukses dibanding dengan mereka yang menggunakan pendekatan tradisional. Kelima langkah tersebut yaitu: (1) review, (2) pengembangan, (3) latihan terkontrol, (4) seatwork, dan (5) penutup
10
Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan  model pembelajaran tersruktur yang memuat hal-hal yang dapat mengafektifkan waktu siswa dalam belajar yaitu review tentang materi sebelumnya, perkembangan ide baru sebagai perluasan konsep matematika terdahulu, pemberian latihan control, pemberian tugas mandiri kepada siswa, dan pemberian tugas rumah sehingga waktu yang tersisa dipergunakan dengan seefektif mungkin untuk belajar.
Menurut Confrey (Krismanto, 2003: 11) model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang secara empiris melalui penelitian, dikemas dalam struktur yang hampir sama dengan Struktur Pembelajaran Matematika (SPM). Struktur  tersebut dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut:
1.        Langkah I : Review
Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakup pada penbelajaran yang lalu. Yang ditinjau adalah PR.
2.        Langkah II : Pengembangan
Guru menyediakan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran yang memiliki antisipasi tentang sasaran pembelajaran. Penjelasan dan diskusi intraktif antara guru dan siswa harus disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya simbolik. Guru mendemonstrasikan 50% waktu pelajaran untuk pengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksana bila disajikan bila dikombinasikan dengan control latihan untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi baru itu yang akan dipelajari.
3.       
11
Langkah III : Latihan Terkontrol
Siswa diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati. Pada latihan terkontrol ini respon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru  dan siswa. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari.
4.        Langkah IV : Seatwor
Siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan mempelajari konsep yang disajikan pada langkah II (pengembangan).
5.        Langkah V : Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dan pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
No.
Tahap
Tikah Laku Guru
1.
Pendahuluan atau Review
Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakup pada penbelajaran yang lalu. Yang ditinjau adalah PR.
2.
Pengembangan
Guru menyajikan imformasi atau ide baru dengan jalan demostrasi konkrit yang sifatnya simbolik. 
3.
Latihan Terkontrol
Guru mengevaluasi dan  memberi bimbingan tentang materi yang telah dipelajari atau belajar secara kelompok.
4.
Latihan Mandiri atau Seatwor
12
Guru memberikan latihan secara mandiri atau siswa bekerja secara mandiri.
5.
Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dan pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Missouri Mathematics project (MMP). Menurut Racmadi (2004: 29) beberapa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) sebagai berikut:
1)      Kelebihan                                                                      
a.         Banyak materi yang biasa disampaikan kepada siswa karena tidak terlalu banyak waktu. Artinya, penggunaan waktu dapat diatur relative ketat.
b.        Banyak memberikan latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal.
2)      Kekurangan
a.         Kurang menempatkan siswa pada posisi yang aktif.
b.        Mungkin siswa cepat bosan karena lebih banyak mendengar.
Meskipun model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) memiliki kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
1.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang ia anggap sulit atau tidak dipahami.
2.      Memperbanyak latihan sehingga siswa mudah terampil mengerjakan beragam soal.
3.     
13
Memberikan bimbingan kepada siswa yang masih mengalami kesulitan.

B.       Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran matematika merupakan suatu masalah tersendiri bagi siswa apabila pada pembelajarannya senantiasa didominasi oleh guru yang mengakibatkan belum efektifnya proses belajar mengajar di kelas sehingga diperlukan metode yang tepat agar dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menciptakan suasana kelas yang nyaman, kondusif serta meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Salah satu cara yang ditempuh oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Model Pembelajaran ini merupakan pembelajaran efektif untuk matematika berpusat pada pengajaran yang meningkatkan keaktifan siswa, pembelajaran dilakukan dengan sedikit waktu untuk ceramah, sehingga sebagian waktu pembelajaran digunakan untuk kegiatan intelektual dan emosional siswa, untuk pemantauan kesiapan siswa dan untuk pemeriksaan pemahaman.
Olehnya itu pengajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) sangat diperlukan agar dapat membantu siswa seoptimal mungkin dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
                                                                                                
C.      Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Jika diterapkan model pembelajaran Missouri Mathematics project (MMP) maka hasil belajar bangun ruang pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 2 Parepare dapat meningkat”.
14
 























BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Adapun tahapan-tahapan pelaksanaannya meliputi: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

B.       Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII7 SMP Negeri 2 Parepare semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 41 siswa (20 laki-laki, dan 21 perempuan).

C.      Faktor  yang diselidiki
Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Faktor siswa yaitu dengan mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
2.        Faktor hasil yaitu dengan melihat hasil belajar bangun ruang siswa setelah diadakan tes.

D.      Instrumen Penelitian
15
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan alat berupa instrumen. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar dan lembar observasi siswa. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Tes dan lembar observasi tersebut dibuat sendiri oleh penulis dan dibantu oleh dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator.
16
 
E.     Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus. Siklus I dan Siklus II masing-masing 4 kali pertemuan, dimana 3 kali pertemuan dilaksanakan proses belajar mengajar dan 1 kali pertemuan dilakukan tes akhir siklus. 
Secara rinci prosedur penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
1.    Siklus I
a.    Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1)        Melaksanakan observasi awal pada kelas tempat penelitian.
2)        Mengadakan sosialisasi rencana dan maksud penelitian untuk memaksimalkan hasil dan keterlibatan siswa dan guru.
3)        Menelaah kurikulum.
4)        Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum yang berjalan di semester II.
5)        Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
6)        Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang dibutuhkan.
7)        Menyusun tes hasil belajar.
8)        Membuat lembar observasi siswa.
b.    Pelaksanaan Tindakan    
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa siklus I direncanakan selama 4 kali pertemuan, terdiri dari pelaksanaan tindakan selama 3 kali pertemuan dan tes akhir siklus 1 kali pertemuan.
17
Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1)      Melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan, sebagaimana yang telah disusun pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2)      Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, materi prasyarat dan memotivasi siswa untuk belajar.
3)      Guru menyajikan materi baru kepada siswa.
4)      Guru mengarahkan siswa mengerjakan kegiatan pada LKS, dengan tetap memantau aktivitas siswa,serta memberikan bimbingan kepada siswa.
5)      Guru memanggil secara acak siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya serta memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi.
6)      Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan berdasarkan hasil presentasi temannya.
7)      Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan latihan mandiri yang dikerjakan secara individu.
8)      Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR).
c.    Observasi dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan observasi pada tindakan dengan menggunakan:
1)        Lembar Observasi digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian yang terjadi dalam kelas selama proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran diadakan pengamatan tentang kondisi pembelajaran pada siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan observasi ini, guru dibantu oleh seorang observer. Dalam penelitian ini akan digunakan satu lembar observasi, yaitu lembar observasi untuk aktifitas siswa. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengamati dan mengidentifikasi seluruh kegiatan yang terjadi siswa selama proses pembelajaran.
2)       
18
Memberikan evaluasi kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Data evaluasi diperoleh dengan melihat hasil latihan mandiri, pekerjaan rumah, dan tes hasil belajar matematika siswa pada akhir siklus I.
d.   Refleksi
Hasil yang didapatkan pada tahap observasi dan evaluasi, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan bahan pemikiran dalam merefleksikan kegiatan selama tindakan dilakukan. Dari hasil refleksi ini, guru akan mengetahui hal-hal yang masih perlu dibenahi dan dikembangkan untuk selanjutnya diterapkan pada siklus berikutnya. Hasil ini menjadi acuan untuk merencanakan  siklus II yang diharapkan memberikan hasil yang lebih baik dari siklus I dan tentunya tetap mempertahankan hal-hal yang sudah dianggap baik pada siklus I.
Sebelum memasuki siklus II maka peneliti mengadakan persiapan. Tahap persiapan ini bertujuan untuk mengadakan perbaikan terhadap proses pembelajaran di siklus I.
2.    Siklus II
Siklus ini dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali pertemuan. Pada siklus ini kegiatan relatif sama pada siklus pertama. Dari hasil refleksi hal-hal yang masih kurang diperbaiki pada siklus ini. Adapun langkah-langkah pada siklus II adalah sebagai berikut.


a.  
19
Tahap Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II relatif sama dengan siklus dengan mengadakan beberapa hal yang mengarah pada perbaikan terhadap proses pembelajaran sebelumnya. Pada siklus II diharapkan hasilnya lebih baik dan lebih memuaskan dari siklus I.
b.   Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II yaitu melanjutkan langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I dengan mengadakan beberapa perbaikan yang dianggap perlu berdasarkan hasil refleksi pada proses pembelajaran sebelumnya.
c.   Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus II ini, observasi dilakukan dengan cermat dan teliti dibandingkan dengan tahap pertama. Hal ini diupayakan secara maksimal agar siswa lebih aktif dan responsip pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Kemudian pengambilan data melalui tes hasil belajar matematika siswa akhir siklus II, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan dan hasil evalusi.
d. Tahap Refleksi
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I sama halnya yang dilakukan pada siklus II.

F.       Teknik Pengumpulan Data
1.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa.



2.     
20
Jenis data
Data yang diperoleh dari suatu sumber data berupa data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh melalui tes hasil belajar matematika tiap akhir siklus dan lembar observasi siswa.
3.       Cara Pengumpulan data
 Adapun cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.   Data hasil belajar matematika diperoleh dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus.
b.  Data tentang situasi belajar mengajar untuk mengetahui aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi.

G.       Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan,selanjutnya dianaliisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif.
Untuk data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan menggunakan rumus berikut.

 


Dengan:
   = Persentase aktivitas siswa untuk melakukan suatu jenis aktivitas tertentu.
  = Jumlah jenis aktivitas tertentu yang dilakukan setiap pertemuan.
    = Jumlah seluruh aktivitas setiap pertemuan.
Data mengenai hasil belajar matematika siswa dikelompokkan dalam skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006 (Buhaerah, 2009:108) sebagai berikut :
a.   
21
Kemampuan 85% - 100% dikategorikan sangat tinggi.
b.    Kemampuan 65% - 84% dikategorikan tinggi.
c.    Kemampuan 55% - 64% dikategorikan sedang.
d.   Kemampuan 35% - 54% dikategorikan rendah.
e.    Kemampuan 0% - 34% dikategorikan sangat rendah.

H.      Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Terjadinya peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Tercapainya ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II, dimana ketuntasan secara individual tercapai jika siswa memperoleh nilai minimal 65 (Penguasaan minimal 65%) dan ketuntasan secara klasikal tercapai jika 85% siswa mencapai nilai  65  dari skor ideal 100.
2.    Meningkatnya aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II.












BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
1.    Analisis Data Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari tes hasil belajar matematika pada siswa pada setiap akhir siklus merupakan gambaran mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan peneliti melalui Missouri Mathematics Project (MMP). Hasil tes belajar tersebut selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun penyajiannya sebagai berikut:
a. Tes Hasil Belajar Siklus I
Pada akhir siklus I dilakukan tes hasil belajar matematika yang berbentuk uraian/essay setelah penyajian materi selesai. Deskriptif hasil tes siklus I yang diberikan kepada siswa setelah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). pada table 4.1 berikut : 
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I.

Statistik
Nilai Statistik
Subjek
Skor tertinggi
Skor terendah
Rentang skor
Skor ideal
Skor rata-rata(mean)
Standar deviasi
Variansi
Median
41
84
30
54
100
66.22
11.570
133.876
69.60
22
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika siswa pada tes siklus I setelah diterapkan model pembelajaran  Missouri Mathematics Project (MMP) adalah 66,22 dengan skor tertinggi 84 dan skor terendah 30 dari skor ideal 100.
23
Jika skor hasil belajar matematika siswa tersebut dikelompokkan kedalam lima kategori menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka diperoleh statistik frekuensi dan persentase seperti yang  pada tabel  dibawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I.

Skor
Kategori
Frekuensi
Persentase
0   35
35  55
55  65
65  85
85  100
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
1
4
13
23
0
2,4
9.8
31,7
56,1
0
Jumlah
41
100

1 komentar:

  1. mau tanya, itu sumber tentang model pembelajaran MMP referensinya dari mana ya ? terimakasih :)

    BalasHapus